Komoditas – – Pemerintah Provinsi NTT terus mendorong pihak swasta untuk bermitra demi memanfaatkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di Pulau Sumba, kata Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatkan Energi, Dinas Pertambangan dan Energi NTT Rudi George Baten.
“Saat ini memang masih belum banyak investor yang masuk dan bermitra untuk memanfaatkan EBT itu, hal ini dikarena masalah infrastruktur di daerah itu,” katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu.
Hal ini disampaikannya bertepatan dengan dilaksanakannya “media briefing” bersama sejumlah insan pers, baik cetak maupun elektronik di Kupang yang juga menghadirkan Perusahaan swasta “Hivos” (Humanis Institute for Cooperation with Developing Countries).
Hivos merupakan, sebuah lembaga pembangunan internasional yang mengupayakan solusi baru isu-isu global. Kegiatan lembaga ini sendiri mengembangkan 100 persen energi terbarukan yang berkelanjutan. Di Indonesia sendiri Hivos berada di bawah naungan dari Kementerian Sosial.
Rudi menambahkan, saat ini Hivos sendiri tengah menargetkan pada 2020 EBT di Sumba telah mencapai 95 persen rasio elektrifikasi, namun target tersebut membutuhkan biaya yang cukup tinggi mencapai 105,2 juta dolar AS sehingga membutuhkan banyak investor.
“Kalau banyak investor tentu akan sangat membantu target itu. Apalagi saat ini pemerintah tengah mengalakan program, Indonesia Terang di seluruh pelosok Indonesia,” tuturnya.
Rudi juga mengatakan, pihaknya saat ini tengah memetakan sejumlah wilayah di NTT untuk pengembangan EBT seperti Flores, akan dikembangkan khusus untuk panas bumi.
Adapun pembangkit EBT akan terus dikembangkan di sejumlah daerah seperti Alor, Rote, dan Timor. Program ini bertujuan menaikan rasio elektabilitas NTT yang sampai 2016 masih 59 persen.
Sementara itu, Manajer Proyek Energi Hijau Hivos, Sandra Winarsa mengatakan, pulau Sumba Nusa Tenggara Timur memiliki empat potensi EBT untuk dikembangkan.
Empat potensi EBT tersebut adalah potensi tenaga air (Micro-Hydro), Bendungan Pembangkit Listrik (Hydro Storage), Angin serta Tenaga Surya.
(ant/dan)
https://www.komoditas.co.id/belum-banyak-investor-garap-energi-baru-terbarukan/